KAB. CIREBON - Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah mengubah kehidupan sosial masyarakat dan memaksa umat manusia beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Ibarat pedang bermata dua, teknologi informasi memberi manfaat sangat besar dalam membangun peradaban. Di sisi lain teknologi informasi bisa digunakan untuk kejahatan.
Menurut Ibnu Sechu S.H., ketua DPD Perindo Kab. Cirebon, "Menjamurnya media jejaring sosial, e-commerce, pelayanan berbasis aplikasi sebagai imbas perkembangan teknologi informasi mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat di berbagai lini, " jelasnya.
"Teknologi memanjakan kita dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang serba online. Tetapi masyarakat juga harus mewaspadai kejahatan di dunia Maya tersebut, " ungkap Ibnu yang juga sebagai Ketua DPD Forum Bela Negara Kab. Cirebon, Jum'at (01/07/2022).
Lanjut Ibnu, "Meski pemerintah telah membuat regulasi untuk mengantisipasi kejahatan dunia siber, aksi kejahatan masih terus terjadi dan korban yang terus berjatuhan. Karenanya selain aparat diminta serius menangani kejahatan siber masyarakat sendiri diminta mewaspadai modus-modus kejahatan dunia Maya, " katanya.
Modus kejahatan di media jejaring sosial seperti modus penipuan banyak terjadi. Di Kabupaten Cirebon contohnya seorang pengangguran yang mengaku sebagai anggota TNI berhasil membuat kembang desa di salah satu desa di Kabupaten Cirebon klepek-klepek, bahkan keduanya sempat bertunangan.
"Kasus ini harusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar tidak percaya begitu saja dengan berbagai tawaran atau janji-janji manis di media sosial. Kita patut mencurigai tawaran-tawaran yang tidak wajar termasuk penawaran bisnis yang menjanjikan keuntungan setinggi langit karena biasanya akan berujung pahit, " ujar Ibnu.
"Seperti kasus di Cirebon yang saat ini sedang viral, Banyak yang tertipu di medsos karena kita percaya begitu saja dengan rayuan gombal dan janji-janji manis dari penjahat yang bergentayamgan di dunia Maya, " tutur Ibnu.
Baca juga:
Penemuan Mayat, Tinggal Tulang Belulang
|
Ibnu menambahakan, Banyaknya gadis yang memiliki impian menikah dengan anggota TNI, Polri, maupun pegawai BUMN dimanfaatkan para penipu Mereka oun dengan mudah menjerat para korbannya dengan cara membangun impiannya dan berlagak menjadi pria idaman seperti mengaku sebagai polisi, bTNI, pegawai Pertamina dan lain sebagainnya. Ujung-ujungnya mereka jadi korban pemerasan.
"Di wilayah Kabupaten Cirebon banyak modus penipuan seperti ini. Bahkan tidak sedikit TKI di luar negeri yang menjadi korbannya. Dengan berbagai tipu daya para buruh migran pun jadi korbannya. Uang yang mereka kumpulkan dari hasil keringat pun hilang sia-sia akibat percaya rayuan mulut berbisa hingga berakhir nestapa, " tutup Ibnu.